ANAK
USIA DINI
di
DAERAH TERDEPAN, TERLUAR DAN TERTINGGAL
Kupersembahkan untukmu anak-anak ku yang
berada di daerah 3T...agar sedikit terekspos.
Pernah
ku coba untuk bunuh diri ketika saya
masih muda. Tapi takut juga karena sakit dan keliatan bodoh sekali...
Setelah
hari itu saya putuskan mengabdikan hidup saya untuk anak-anak usia dini...
Tidak
tahu harus mulai darimana ketika saya
ingin menjadi seseorang yang bisa berkontribusi pada dunia anak. Akhirnya saya
putuskan untuk melanjutkan pendidikan S1
PG Pendidikan Anak Usia Dini di Universitas Negeri Malang. Selama kuliah
rutinitas kuliah saya lakukan biasa saja, tak pernah menonjol di kelas, IP juga
sedang-sedang saja.. Tapi di dalam hati saya, saya memiliki kemauan, hasratt
untuk apat membantu dunia anak.
Sempat
mendaftarkan diri ke program pengabdian Indonesia Mengajar namun masih belum
berhasil, SM3T angkatan 2 saya coba dan ternyata untuk formasi PG PAUD tidak
ada, tidak berhenti di situ..saya mencoba mengabdi selama 1 tahun di TK
Darussalam Blitar. Setiap hari saya menempuh perjalanan sejauh 50km untuk
mengjar dengan gaji Rp 150.000,- perbulan,. Setahun mengabdi di Blitar selanjutnya saya mengikuti SM3T angakatan
ketiga dan mendapat tempat tugas di Kalimantan Utara Kabupaten Nunukan Kecamatan SEMBAKUNG.
Saya
akan sedikit berbagi dengan teman semua tentang kehidupan saya di daerah
3T(Terdepan, Terluar dan Tertinggal. Agar teman semua memiliki gambaran
saudara-saudara kita yang ada di daerah 3T yang masih minimnya fasilitas
negara. Tetapi, karena saya seorang pendidik maka akan lebih banyak bidang
pendidikan yang saya ceritakan, khususnya anak usia dini di daerah 3T.
KECAMATAN
SEMBAKUNG – KABUPATEN NUNUKAN
KALIMANTAN UTARA (PERBATASAN INDONESIA-MALAYSIA)
Indonesia ternyata
luas. Indonesia tak hanya jawa..!!!!!
Namun
apa yang saya rasakan ketika pertama kali perjalanan menuju Kecamatan
Sembakung...sumpah nangis ketakutan saya..karena apa? Dari Kab.Nunukan
perjalanan menuju Sembakung hanya bisa ditempuh melalui transportasi air speedboat selama 2jam..
Lewat
lautan dan sungai, dan pengalaman pertama saya melihat buaya di sungai yang
saya lewati. Umpama speedboat yang saya
tumpangi bersama 19 rekan saya terbalik,,sudah berakhirlah cerita hidup
ini.wkwkwk...
Setelah
2 jam perjalanan dengan speedboat saya mengira telah sampai Kecamatan Sembakung,
saya melihat rumah-rumah panggung dari kayu, dan sebuah SD dari kayu. Semuanya
dari kayu, tanahnya pun merah berdebu dan kering. Saaat itu saya pingin buang
air kecil, saya coba untuk menumpang di salah satu rumah warga di depan
dermaga..di kamar mandi air yang saya gunakan cukup jernih namun pun mengalir
kecil. Ketika saya tanya sumber air ke pemilik rumah ternyata air paling jernih
berasal dari air hujan, dan untuk keperluaan mandi, mencuci mereka memanfaatkan
air sungai. Ya Allah...apa-apa an ini...sungai penuh buaya begitu masih saja mereka pergunakan karena tak ada yang
lain.
Beberapa
menit menunggu di dermaga ternyata itu daerah itu Kecamatan Sebuku, bukan
tujuan tempat tugas saya. Bersyukur dan sedikit lega. Ketika rombongan UPTD
Sembakung datang dan saya begitu antusias untuk segera menuju Sembakung..kami
dijemput menggunakan 3 mobil, mobil bagus juga. Pikiran saya mobil yang
digunakan menjemput saja bagus mungkin Sembakung lebih bagus dari pada Sebuku
walaupun letaknya agak jauh. 30 menit perjalanan saya masih nyaman dengan jalan
berasapal halus. Namun, setelah itu mobil yang saya tumpangi mulai melewati
jalan yang berbatu, naik turun, berbukit bukit, banyak tanaman kelapa sawit, karet,
tanamn liar, pohon2 besar, sungai berwarna hitam, rawa rawa dan berkali kali
melewati genangan air lumpur sehingga mobil mengalami kesulitan. Rasa mual
mulai dirasakan terombang ambing diatas terjalnya bebatuan selama 1 jam lebih..beberapa
koper yang rekan saya diikat di atas mobil sempat terjatuh . Luar
biasa...inilah Indonesia. Pingin rasanya menjerit agar semua orang tahu kalau
mash ada kehidupan seperti ini, dengan infrastrutur yang masih minim, jalan tak
diaspal, tiang listrik ada tepai kabel tidak ada hal ini tandanya listrik belum
masuk.
Sampai
di Kecamatan Sembakung tepatnya Desa Atap yang merupakan kota kecamatan berada di dataran rendah. Kami
dikumpulkan di UPTD yang letaknya pinggir sungai besar. Melihat sungai besar
yang lebarnya sekitar 100 meter dengan air berwana coklat, miris hati saya. Akankah setahun kedepan saya tinggal disini..oh,
tidak saya tidak bisa renang, bagaimana kalau banjir??
Saya
beserta 19 teman saya berkumpul di kantor UPTD Kecamatan Sembakung, bangunannya
cukup sederhana..rumah papan dan sangat dekat dengan bibir sungai. Kami
mendapatkan pembagian tempat tugas di desa yang berbeda. Ada yang di SMP, SD, dan TK Kebetulan saya di
tempatkan di TK yang berada di kota kecamatan yaitu Desa Atap, sedangkan teman-teman
lain di tempatkan di SD yang berada di desa pedalaman. Saya rasa ini sudah
pedalaman ternyata ada yang lebih pedalaman lagi..desa pedalaman Kecamatan
Sembakung hanya bisa dilewati dengan perahu, speedboat, ketinting
karena antara desa satu dengan desa lain dihubungkan hanya dengan Sungai
Sembakung.
Sungai
yang berhulu di Malaysia begitu rajin
mengekspor airnya (banjir) ke
Sembakung, ada banjir bulanan dan ada banjir tahunan yang terjadi setiap bulan
Januari dengan kedahsyatan yang luar biasa karena mampu mematikan berbagai
sektor di Kecamatan Sembakung. Mulai ekonomi, pendidikan akan lumpuh total. Ini
lah salah satu penyebab Sembakung tetap menjadi daerah tertinggal yang sulit
sekali berkembang. Ada perasaan aneh..mengapa masyarakat disini lebih senang
hidup di pinggir sungai besar yang rawan dengan banjir begini,,, itu karena
jalur air lebih mudah djangkau daripada jalur darat yang berbukit, berbatu
terjal, sempit, berlumpur dsb..kota kecamatan saja hanya ada listrik mulai
pukul 18.00 sampai pukul 06.00. apa lagi yang desa pedaman ya..sudah dapat
terbayangkanlah..tak ada listrik, tak ada jalan raya,hahahahaha....INDONESIA!!!
Langsung saja kita bahasan Anak Usia Dini khususnya ke
TK na ya..karena tak ada habisnya kita nanti akan mengelus dada..prihatin
dengan keadaan yang ada. Tapi inilah cara Tuhan mengabulkan permohonannku yang
kepingin bisa berguna untuk yang lain,,daripada mati sia sia..di melekan nya
mata ku untuk melihat dan merasakan secara langsung.
Tempat Tugas : TK
Handayani Desa Atap
Pendidikan
adalah usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum pendidikan dasar, rentang usia 0-6 tahun dilakukan
melalui pemberian rangsangan pendidikan
untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan anak. Berdasarkan penelitian,
kecerdasan anak berkembang pesat pada usia dini, oleh karena
itu merupakan kesembpatan yang baik untuk memberikanrangsanagan untuk
mengoptimalkan aspek perkembangannya. Kenyataannya di Kecamatan Sembakung hanya
ada 1 TK , Itupun juga ada di kota kecamatan, kota kecamatan dengan desa
lainnya terpisahkan oleh hutan dan anya bisa dilalui melalui jalur air,
sehingga semua anak didik berasal dari Desa Atap yang merupakan kota kecamatan.
Bayangkan saja..bagaimana bagaimana anak2 bisa sekolah TK kalau TK saja hanya
ada di kota kecamtan. Apa kiranya PAUD tidak penting?
Mungkin
iya. Hahaha...
TK
HANDAYANI tempat tugas saya yang merupakan TK satu-satunya di Kecamatan
Sembakung saja keberdaanya mash memperhatinkan. Bangunan TK berada di pinggir
Sungai Sembakung, kira kira 75 meter dari bibir sungai Sembakung, merupkan TK
swasta, berdiri tahun 2005, status bangunan
masih pinjam pakai bekas mess kecamatan, tembok-tembok bangunan
berlumut, lantainya sudah keramik namun sudah banyak yang pecah, bengkah, dan
tidak rata..Mess ini memiliki beberapa ruangan. Ada 5 kamar ukuran 3 x 3 meter
dan terdapat kamar mandi di setiap ruangan
namun hanya ada 1 kamar mandi yang bisa dipakai disalah satu ruangan,
ada halaman di tengah bangunan. Namun saat pertama kali saya datang hanya
digunakan 2 ruangan saja, 1untuk kelas, 1 lagi berantakan berisi media-media
anak. Ruangan lain berlumpur, banyak kotoran
kelelawar.
Hari
pertama saya mengajar, seperti kebisaaan saya saat mengajar di Jawa, sampai di
sekolah pukul 06.30 WITA. 1 jam lebih saya duduk termenung di depan sekolah,
tak ada guru, tak ada anak. Saya berpikir...ini jadi sekolah apa tidak..hampir
jam 08.00 tapi tidak ada satupun anak ataupun guru yang datang.
Tak
lama kemudian datanglah anak murid dengan walimurid. Disusul dengan kedatangan
kepala sekolah dan guru. Di TK Handayani ada 2 guru 1 guru B yang merangkap sebagai kepala sekolah dan 1 guru kelas A dengan jumlah anak didik
anak 24 anak. Kulifikasi pendidikan para penddiknya S1 PGSD dan sedang menempuh
S1 PAUD Universitas Terbuka.
Hari
pertama ini saa memperhatikan permbelajaran yang ada di sekolah serta mengumpulkan
informasi terkait TK melaui observasi dan wawancara, ini saya gunakan untuk
merencanakan langkah apa yang dapat saya laksanakan dalam setahun kedepan.
Hasil pengamatan awal
ketika masuk TK Handayani di daerah 3T
Pengamatan
|
Hasil
|
Kegataan Belajar mengajar
|
-
Peraturan jam masuk sekolah,
pulang sekolah belum ada
-
Rencana pembelajaran belum ada
-
Pembagian waktu dalam kegiatan
belum ada
-
Pembagian kegiatan belum ada
-
Usia anak dalam 1kelas masih
beragam, ada 3tahun, 4 tahun untuk kelompok A. Kelompok B usia 4,5,6,7. Masih
variasi hal ini menunjukkankalu sekolah belum memilki pedoman dalam
penerimaan anak
-
Tidak ada buku anak
-
Tidak memanfaatkan media
pembelajaran
|
Kemampuan
anak
|
-
Dilihat dari Standar pencapaian
perkembangan anak permen 58 masih di dibawahnya/belum tercapai
|
Adminitrasi
Sekolah
|
-
tidak memilki kantor
-
buku adminitrasi sekolah masih minim dan kedaluwarsa
-tidak
jelas keuangan sekolah
-tidak
ada kurikulum sekolah
|
Bangunan
sekolah
|
-
Bangunan sudah terbuat dari semen
-
Tembok berlumut
-
Lantai berkeramik, banyak yang
pecah, bengkah, tidak rata
-
Atap banyak yang rusak
-
Ruangan sempit
-
Hany ada 2 ruang terpakai dari 5
ruangan yang ada, sisasanya tak terurus, banyak lumpur dan kotoran kelelawaran
-
Tidak ada listrik
-
Tidak ada kran air
-
Ada 1 kamar mandi yang bisa
dipakai tapi airnya tidak ada, terkadang guru harus mengambil air disungai
atau menawah air
-
Pintu kelas rusak semua
|
Dari data yang diperoleh ada banyak hal yang harus
dilakukan untuk TK ini. Memang benar adanya kalau TK ini membutuhkan suatu
perubahan agar tidak hanya menjadi sekolah-sekolahan saja. Dari berdirinya
sekolah ini di tahun 2005 berdasarkan info yang saya terima dari kepala
sekolah, setiap tahunnya siswa yang bersekolah di TK ini selalu berkurang.. hal
ini menandakan adanya sesuatu yang harus di evaluasi dan diperbaiki.
Kepala
Sekolah, guru dan wali murid TK Handayani Sembakung mendukung perubahan yang
saya lakukan. Pengalaman mengajar dari Jawa mulai saya terapkan, terkadang saya
juga sempat meminta kiriman file tentang TK, berbagai buku TK untuk menambah
referensi saya. Teori dan ilmu yang ada dibangku kuliah bisa terealisasi ketika
kita mengabdi di daerah 3T. Di bawah ini adalah beberapa perubahan yang saya
lakukan di TK Handayani
Bidang Kependidikan
PROGRAM KERJA SM –
3T
BIDANG KEPENDIDIKAN
|
||
Nama Peserta
: Dian Mardika Siwi, S.Pd
Bidang Ilmu :
Pendidikan Anak Usia Dini
LPTK Penyelenggara :
Universitas Negeri Jakarta (UNJ)
Daerah Sasaran : Desa Atap
: Kecamatan Sembakung – Kabupaten Nunukan
|
||
No
|
Materi Kegiatan
|
Hasil
|
1
|
Menyusun RKH
|
v
|
2
|
Menyusun bahan ajar
|
v
|
3
|
Menyusun alat/media
pembelajaran
|
v
|
4
|
Menyusun perangkat
asesmen
|
v
|
5
|
Melaksanakan tugas
mengajar
|
ü
|
6
|
Melaksanakan layanan bimbingan belajar bagi siswa
yang membutuhkan
|
ü
|
7
|
Melakukan bimbingan dalam perlombaan hafalan doa
tingkat TK se Kecamatan Sembakung
|
ü
|
8
|
Menyusun kurikulum sekolah
|
ü
|
9
|
Membantu administrasi pendidikan di sekolah.
|
ü
|
10
|
Memberikan wawasan
kepada kepala sekolah dan guru yang berkaitan dengan TI
|
ü
|
11
|
Membantu pengoperasian system Padamu Negeri
|
ü
|
12
|
Memberikan kegiatan ekstra
kurikuler Tari
|
ü
|
13
|
Memberikan pelatihan
pembuatan RKH pada guru TK Handayani Desa Atap dan para Guru TK Tunas Bangsa
di desa Tepian
|
ü
|
14
|
Memberikan pelatihan
berbagai tarian anak,fashion show, dsb dan menyelenggarakan acara” Gebyar
Kreativitas dan Pengahantaran Kelompok B TK Handayani tahun ajaran 2013/2014”
|
ü
|
15
|
Ikut serta dalam
acara pesantren kilat untuk anak TK,SD di masjid Mujahidin bersama Mahasiswa
Univ. Mulawarman, Panitia Masjid
|
ü
|
16
|
Dekorasi kelas
bersama guru, dan teman SM3T untuk persiapan tahun ajaran 2014/2015
|
ü
|
Berbagai
kegiatan diatas tidak saya lakukan sendiri ada banyak peran serta teman SM3T,
guru, kepala sekolah, dan wali murid. Terimakasih semuanya..Bapak Ibu sekalian
dengan senang hati membantu saya. Semoga denga keterbukaan yang ada segeralah Kecamatan
sembakung terlepas dari predikat 3T. Aminnnnn....
Pada
awal tahun 2014 mengabdi di TK Handayani Kecamatan Sembakung mulailah muncul beberapa PAUD di desa-desa Kecamatan
Sembakung dari program PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat). Munculnya PAUD
ini saya ketahui ketika Ibu Camat selaku pembina program PKBM menitipkan guru
PAUD di desa pedalaman untuk belajar mengajar di TK Handayani. Ada 6 guru dari
2 Desa yang sempat belajar di TK Handayani. Ini suatu perubahan yang positif
karena adanya kesadaran masyarakat tentang pentinganya pendidikan anak usia
dini. Sebelumnya saya mendengar dari guru-guru desa pedalaman Sembakung bahwa
anak-anak tidak ada yang menikmati PAUD ataupun TK karena memang di desa mereka
tidak ada, anak-anak mereka mulai sekolah pada sekolah dasar.
RIWAYAT PENULIS
Penulis
: Dian Mardika Siwi
Tempat/Tanggal Lahir :
Blitar, 19 Maret 1990
Putri dari : Bapak
Subandi dan Ibu Runtini
Riwayat
Pendidikan : - TK Al Hidayah Bajang
lulus tahun 1997
-
SDN Bajang 03 lulus tahun 2002
- SMPN 1 Wlingi lulus
tahun 2005
- SMAN 1 Talun lulus
tahun 2008
- S1 PG PAUD Pendidikan Anak Usia Dini (Univ. Negeri Malang) lulus tahun 2012
-
PPG SM3T (Univ. Negeri Jakarta) tahun
2015
Pengalaman Mengajar : - TK
Senaputra Malang
- TK
Darussalam 2 Blitar
- TK
Handayani Desa Atap- Kec. Sembakung- Kab. Nunukan – Kalimantan Utara
Tempat
Tugas : TK Handayani-
Desa Atap –Kecamatan Sembakung- Kab. Nunukan-Kaltara
Email :
dianmardikasiwi@gmail.com
0 komentar:
Posting Komentar